TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penumpang Tembus 92 Ribu per Hari, MRT: Ayo Beralih Transportasi Umum!

Tingkat kemacetan Jakarta naik lagi ke peringkat 29 dunia

Direktur Utama MRT, Tuhiyat (IDN Times/Triyan)

Jakarta, IDN Times - Minat masyarakat untuk menaiki moda transportasi umum terus meningkat seiring kebijakan dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hal ini tercermin salah satunya jumlah penumpang mass rapid transit (MRT) Jakarta.

Menurut data per 22 Maret 2023, jumlah penumpang MRT Jakarta mencapai 92.294 orang per hari. Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat menjelaskan bahwa jumlah penumpang di Maret mengalami peningkatan hingga 7,7 persen dibandingkan Februari.

“Posisi penumpang pada Maret sudah mencapai 92 ribu (per hari). Bulan Februari lalu kita masih 85.625 orang,” ucapnya dalam Forum Jurnalis MRT, Jumat (24/3/2023).

Baca Juga: Aturan Buka Puasa di MRT Jakarta, Cuma buat Membatalkan Saja Ya

Baca Juga: MRT Jakarta Bakal Tembus Sampai Ancol Sebelum 2032

1. Tren kenaikan penumpang mulai tahun lalu, hingga tembus 100 ribu orang

Logo MRT (Dok. Istimewa)

Secara rinci, Tuhiyat menjabarkan tren kenaikan penumpang MRT mulai terjadi sejak pandemik COVID-19 berhasil ditangani oleh pemerintah.

Pada gelombang pertama pandemik COVID-19 pada 2020, jumlah penumpang MRT ditargetkan 26.065 penumpang per hari namun realisasinya hanya naik tipis ke 27.122 penumpang per hari. Kemudian, penumpang kembali menurun saat terjadi gelombang kedua pandemik menjadi 19.759 orang per hari.

Jumlah penumpang baru meningkat signfikan tahun lalu, mencapai 53 ribu orang per hari. Dia mengatakan peningkatan penumpang itu tidak terlepas dari upaya pemerintah menangani pandemik COVID-19 secara baik.

“Jadi ada peningkatan, bahkan beberapa hari kita di atas 100 ribu penumpang, itu terus meningkat. Alhamdulilah, ini berkat kerja keras kita,” jelasnya.

Baca Juga: Kemacetan Jakarta Tahap Kronis, Jalan Berbayar Bisakah Jadi Solusi?

2. MRT dorong masyarakat beralih ke transportasi umum di Jakarta

Ilustrasi penumpang MRT (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Menurutnya, tren peningkatan penumpang MRT juga didukung oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum. Terlebih, kata Tuhiyat, MRT Jakarta membangun kereta otomatis perkotaan ini secara lengkap, baik dari segi aspek kereta, stasiun, maupun berbagai sarana penunjang lainnya.

"Kenyamanan dan kemudahan juga didukung MRT yang ditunjang melalui jalur ramah bagi pejalan kaki menuju stasiun MRT, lalu fasilitas escalator, dan lift," kata Tuhiyat.

Dia berharap semakin banyak masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk pindah menggunakan transportasi umum. Oleh karena itu, MRT Jakarta akan mendorong pemerintah menggenjot strategi dalam bentuk kebijakan.

Kebijakan itu bertujuan membatasi penggunaan kendaraan pribadi dalam bentuk membangun area parkir perkotaan atau bahkan opsi penerapan jalan berbayar alias Electronic Road Pricing (ERP).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya