Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan, angkat bicara soal peristiwa pemotongan anggaran konsumsi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Sleman, Yogyakarta.
Anggaran konsumsi yang semula Rp15 ribu berubah menjadi konsumsi yang harganya hanya Rp2.500. Diduga kuat anggaran dari KPU Sleman diberikan oleh vendor pertama ke vendor kedua. Anies pun melempar lelucon untuk hal itu.
"Nomor satu, untung ketahuan ya. Alhamdulilah! Coba tuh kalau gak ketahuan, bisa repot kita. Kedua, bila ada hal serupa, laporkan, umumkan apa sih yang ditakutkan oleh koruptor itu? Jadi, ketahuan, terinformasikan dan transparansi," ujar Anies di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).
Setelah itu, kata dia, hukuman lain yang ditakutkan oleh koruptor adalah dimiskinkan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendorong bila ada penyimpangan agar rakyat sama-sama mengawasi dan laporkan ke ruang publik.
Sementara, Ketua KPU Sleman, Baehaqi, membenarkan adanya dugaan pemotongan anggaran konsumsi tersebut. Vendor kedua mengakui mengalokasikan lagi proyek konsumsi itu ke vendor ketiga karena khawatir tidak mampu memenuhi permintaan konsumsi bagi 24.199 petugas KPPS.