Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto mengatakan, nominal anggaran pertahanan Indonesia per tahunnya masih tergolong sangat kecil. Idealnya, anggaran pertahanan RI mencapai tiga kali lipat yang dianggarkan saat ini. Pada 2023, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp134,3 triliun.
"Anggaran pertahanan kita di awal COVID-19 mencapai Rp150 triliun, lalu Rp134 triliun dan tahun depan mencapai Rp134 triliun. Kalau berdasarkan matra, Angkatan Darat di angka Rp55 triliun, Angkatan Laut mendekati Rp24 triliun, dan Angkatan Udara dialokasikan Rp19 triliun. Apakah ini sudah cukup? Tentu itu jauh dari cukup," ujar Utut ketika memberikan pemaparan dalam rangka HUT TNI seperti dikutip dari YouTube PDI Perjuangan, Senin (10/10/2022).
"Idealnya, (anggaran pertahanan) bila dibandingkan negara seperti Singapura, itu dikalikan dua atau kali tiga dari angka-angka ini. Tetapi, pertanyaannya kan apakah APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kita mampu?" kata politisi dari PDIP tersebut.
Ia menjelaskan, salah satu alasan mengapa pemerintah enggan untuk terus menaikan anggaran pertahanan lantaran sebagian pejabat berpikir perang konvensional sudah tidak mungkin terjadi. Mereka baru tersadar peristiwa itu masih bisa terjadi ketika Rusia melakukan invasi terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
"Baru lah mereka (para pejabat) sadar bahwa kita rentan (diserang negara lain). Alutsista kita jauh dari kata memadai. Padahal, dulu di awal kemerdekaan, Bung Karno berhasil menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan peralatan perang terhebat di bumi belahan selatan," tutur dia lagi.
Ia mengklaim bahwa PDIP melalui fraksi di DPR meminta agar anggaran pertahanan terus ditingkatkan. Namun, faktanya belum semua pihak sepakat untuk terus meningkatkan nominal anggaran pertahanan.
"Padahal, bila semua pihak sepakat perang konvensional masih sangat mungkin terjadi, maka TNI bisa beli alat lebih besar dan pasukan bisa dilatih dengan lebih top lagi," ujarnya.
Lalu, seperti apa kekuatan pertahanan yang dimiliki oleh TNI saat ini?