Jakarta, IDN Times - Anggota komisi I DPR, Dave Laksono mengatakan seruan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, untuk merebut kembali Riau dan Singapura, diduga bagian dari nostalgia masa lalu. Sebab, di masa lampau, dua area daratan itu bagian dari wilayah Kerajaan Johor.
Meski begitu, Dave mengaku terkejut pria yang akrab disapa Dr. M itu, tiba-tiba menyampaikan pidato dengan narasi seperti itu. "Karena Beliau berbicara mengenai wilayah kedaulatan kita. Meskipun Pak Mahathir adalah figur internasional yang juga adalah sahabat Indonesia," ungkap Dave kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Rabu, (22/6/2022).
Tetapi, politikus muda dari Partai Golkar itu menilai posisi Riau sendiri sudah jelas, bahwa Riau merupakan bagian dari wilayah kedaulatan NKRI. Semua wilayah di Indonesia, kata Dave, sudah menyatakan secara tegas sebagai satu bangsa, satu bahasa dan Tanah Air yakni NKRI.
"Hal itu sudah kita cetuskan di dalam sumpah pemuda pada tahun 1928 yang lampau. Itu adalah bagian dari tahapan sejarah terbentuknya NKRI," kata dia.
Lebih lanjut, meski Mahathir masih menjadi tokoh yang disegani di dunia, namun ia sudah bukan lagi menjabat sebagai Perdana Menteri dan kepala pemerintahan di Malaysia. "Jadi, statement Beliau tidak lagi merefleksikan sikap resmi Pemerintah Malaysia," ujarnya lagi.
Lalu, bagaimana dengan sikap Pemerintah Indonesia soal seruan dari Mahathir itu?