Jakarta, IDN Times - Anggota komisi I DPR RI Bidang Pertahanan, Yan P Mandenas, membenarkan informasi soal adanya enam prajurit TNI yang gugur dan 21 lainnya hilang pada Sabtu (15/4/2023) akibat diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Dia mengatakan itu merupakan informasi awal yang didapatnya.
"Benar, itu data awal dan Bupati Nduga juga menyebutkan itu," ungkap Yan kepada IDN Times ketika dihubungi melalui telepon pada Senin, (17/4/2023).
Keterangan yang disampaikan oleh Yan berbeda dengan konfirmasi dari Mabes TNI. Dalam pemberian keterangan pers pada Minggu (16/4/2023), Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, mengonfirmasi hanya satu prajurit yang gugur. Prajurit itu bernama Pratu Miftahul Arifin dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pengunungan.
Dia mengutip pernyataan dari Bupati Nduga, kondisi di Papua Pengunungan sedang mencekam. Itu sebabnya permintaan anggota parlemen dari fraksi Partai Gerindra tersebut ditolak oleh Pemda.
Yan mengakui operasi yang dilakukan oleh prajurit TNI di Kabupaten Nduga untuk menyelamatkan pilot Susi Air yang telah disekap oleh KKB selama dua bulan. Namun, dia mewanti-wanti Panglima TNI agar para prajuritnya diberikan pengarahan yang baik. Sehingga, tidak menimbulkan gejala konflik di masyarakat.
"Karena memicu reaksi berlebihan dari masyarakat maka konflik ini semakin melebar luas," tutur dia.
Yan menyebut reaksi berlebihan itu sebagai konsekuensi dari operasi penyisiran yang digelar oleh TNI.
"Akhirnya, masyarakat sipil menjadi korban karena harus mengungsi ke wilayah lain," ujarnya.