Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan pemerintah untuk menunda pelaksanaan vaksin gotong royong individual berbayar. Namun, politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengusulkan agar vaksin gotong royong berbayar tersebut tidak sekadar ditunda, melainkan dibatalkan.
Ia pun mendorong agar pemerintah merevisi Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 19 Tahun 2021 tentang pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemik COVID-19. Alih-alih beban pembiayaan vaksinasi diterapkan ke masing-masing individu, sebaiknya vaksin COVID-19 digratiskan. Dengan begitu, kata Saleh, setiap masyarakat memiliki akses yang sama dalam memperoleh vaksin COVID-19.
"Saya yakin masyarakat akan mendukung bila program itu tidak hanya ditunda, tetapi dibatalkan. Bagaimana pun juga vaksinasi gratis pasti akan lebih populis dan mudah diterima daripada vaksinasi berbayar," kata Saleh melalui keterangan tertulis pada Senin (12/7/2021).
Vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi berbayar tersebut menggunakan merek Sinopharm. Harga yang dikenakan kepada publik per dua dosis yakni Rp879.140. Hal tersebut dinilai akan memberatkan publik yang sudah terhimpit saat pandemik COVID-19.
Mengapa Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN terpikir untuk menjual vaksin itu ke publik?