11 Persen Penularan COVID-19 di Semarang Melalui Anak-anak 

Pembelajaran tatap muka tunggu nol kasus

Semarang, IDN Times - Pembelajaran tatap muka di sekolah belum dapat dilaksanakan di Kota Semarang. Selain masih dalam zona merah di pemetaan risiko COVID-19, angka kasus penularan di kalangan anak-anak juga cukup tinggi.

1. Dinas Kesehatan punya parameter untuk pembelajaran tatap muka di masa pandemik

11 Persen Penularan COVID-19 di Semarang Melalui Anak-anak KPAI melakukan pengawasan langsung ke sejumlah sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka. Dok. KPAI

Berdasarkan data pemetaan zona risiko daerah di kabupaten/kota di Jawa Tengah yang dikeluarkan Satgas Penanganan COVID-19 Pusat per 30 Agustus 2020 di laman covid.go.id, Kota Semarang masuk dalam kategori zona merah atau risiko tinggi. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengatakan, melihat kondisi itu tentu belum bisa dilaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah.

‘’Kami memiliki parameter boleh atau tidaknya suatu kegiatan dilaksanakan di Kota Semarang. Misalnya saja Posyandu, selama di suatu kelurahan tidak ada kasus, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sedikit, dan protokol kesehatan sudah bisa tertib, ya silakan jalan. Namun, hingga sekarang untuk pembelajaran siswa di sekolah belum bisa,’’ ungkapnya saat dihubungi, Selasa (8/9/2020).

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru, Pembelajaran Jarak Jauh Terkendala HP dan Internet

2. Pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan jika sudah nol kasus di Kota Semarang

11 Persen Penularan COVID-19 di Semarang Melalui Anak-anak Ilustrasi siswa sekolah dasar belajar online (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Ke depan, lanjut dia, jika kondisi sudah memungkinkan dilaksanakan pembelajaran tatap muka di Semarang, Dinas Kesehatan juga akan menerapkan parameter seperti Posyandu.

‘’Misalnya pada jenjang SD, siswa yang sekolah dari luar kelurahan atau kecamatan jumlahnya tidak banyak, kecuali sekolah favorit. Maka, nanti di prosentase ada berapa siswa dari luar kecamatan atau luar kota, kemudian dilihat seperti apa protokol kesehatannya, kalau semua oke baru boleh melakukan percobaan pembelajaran,’’ jelas Hakam.

Dinas Kesehatan berencana akan melaksanakan pembelajaran tatap muka jika Kota Semarang benar-benar sudah tidak ada kasus positif COVID-19. ‘’Meski sudah berada di zona rendah pun kami belum berani. Sebab, kami harus belajar dari kota besar di dunia yang sudah buka habis itu tutup lagi, karena ada gelombang kedua penyebaran COVID-19,’’ katanya. 

3. Kasus penularan COVID-19 dari kalangan anak-anak masih tinggi

11 Persen Penularan COVID-19 di Semarang Melalui Anak-anak Anak-anak menjadi manusia silver di tengah pandemik di Jalan Raya Caman, Rabu (12/8/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Alasan lain belum dimulainya pembelajaran tatap muka di sekolah, karena 11 persen kasus penularan virus corona di Semarang disumbang dari kalangan anak-anak. Jumlah tersebut belum berubah dalam beberapa bulan belakangan.

‘’Kasus anak dalam penularan virus corona seperti apa? Kalau kasusnya pada bayi baru lahir, mereka tertular saat masih dalam perut ibu melalui plasenta. Kemudian, jika pada usia 5 bulan hingga 1 tahun biasanya tertular saat mereka digendong orang lain yang ternyata positif COVID-19, sebab sistem kekebalan tubuh bayi kan belum bagus,’’ tuturnya.

4. Kelompok rentan penularan COVID-19 mendapat perhatian khusus dari Dinkes

11 Persen Penularan COVID-19 di Semarang Melalui Anak-anak Ilustrasi Belajar Online (IDN Times/Sunariyah)

Sementara, penularan virus corona pada anak usia balita biasanya tertular dari sesama balita saat bermain bersama. Sedangkan, untuk penularan pada anak usia remaja dibawah 18 tahun mereka tertular juga dari pergaulan seperti nongkrong di luar. 

Hakam menambahkan, pada masa pandemik ini kepada kelompok rentan terhadap COVID-19 seperti anak-anak dan lansia secara rutin setiap bulan Dinas Kesehatan memberikan vitamin. ‘’Pemberian vitamin ini dilakukan oleh puskesmas setiap bulan sambil melakukan sosialisasi tentang COVID-19 dan membagikan masker,’’ tandasnya. 

Baca Juga: 5 Kecamatan di Semarang Ini Miliki Kasus Positif Corona Tertinggi 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya