Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda menyampaikan, tingginya angka golput hampir terjadi di semua tingkatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Di Pilkada DKI Jakarta 2024, partisipasi pemilihnya hanya mencapai 4.357.512. Padahal, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 8.214.007. Artinya, partisipasi pemilih di Ibu Kota berada di angka 53,05 persen, sementara yang golput mencapai 46,95 persen.
Menyikapi fenomena ini, Rifqi menyampaikan, Komisi II DPR tengah mencermati apakah pelaksanaan Pilkada 2024 yang digelar secara serentak ini justru menimbulkan anomali terhadap angka golput.
"Komisi 2 DPR ini sedang mencermati apakah dengan keserentakan pemilihan yang kita lakukan justru menimbulkan anomali terhadap partisipasi masyarakat," kata Rifqi saat dihubungi IDN Times, Jumat (29/11/2024).
Selain itu, Komisi II DPR RI juga menyoroti apakah tingginya angka golput ini ditengarai pendeknya waktu pelaksanaan pilkada dengan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden pada Februari 2024.
"Atau misalnya dekatnya jadwal pileg, pilpres dengan pilkada itu juga membuat dorongan partisipasi pemilih menjadi rendah," kata dia.