Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) menilai penyelenggaraan mudik pada Lebaran 2022 berhasil. Salah satu indikatornya adalah turunnya jumlah kecelakaan hingga 40 persen dibanding mudik pada 2019. Jumlah pemudik yang meninggal dunia juga menurun signifikan yakni 72 persen.
"Penyebabnya ada dua. Pertama, menurunnya jumlah pengguna motor dan jumlahnya sangat drastis. Kami menyampaikan terima kasih kepada para pengguna sepeda motor karena kami memang terus mengimbau agar mudik kemarin tak menggunakan kendaraan roda dua," ungkap Budi ketika memberikan keterangan pers di Istana Negara dan disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/5/2022).
Faktor kedua, yakni menurunnya penggunaan angkutan wisata. Menhub Budi mengatakan, selama ini bus wisata kerap digunakan sebagai alat angkut untuk mudik.
"Padahal, kita ketahui bahwa bus angkutan wisata adalah bus bekas AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) yang digunakan secara individual. Itu pun kadang-kadang tidak terlacak apakah sopirnya dan busnya bener. Itu sulit terlacak," tutur dia.
Menhub Budi mengaku mendapat sejumlah masukan dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo terkait evaluasi mudik pada Lebaran 2022. Salah satu yang menjadi sorotan Presiden yakni titik kemacetan di sejumlah ruas jalan, dan penumpukan kendaraan ketika hendak menyeberang ke dari Jawa ke Sumatera dengan kapal laut.
Lalu, apa evaluasi dari Kemenhub agar tidak terulang dalam aktivitas mudik 2023?