Bogor, IDN Times - Ketua Program Sekolah Pranikah sekaligus Kepala Divisi Penelitian dan pengembangan SDM P2SDM IPB University, Yulina Eva Riany, mengungkapkan Sekolah Pranikah dikembangkan sebagai aksi nyata atas keprihatinan tingginya angka perkawinan anak di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor.
Yulia menyebutkan, dari 70 peserta sekolah pranikah di Desa Sinarsari dan Sukawening Kecamatan Dramaga, hanya 36 peserta yang berhak diwisuda atas keikutsertaannya secara intensif pada program sekolah pranikah yang diselenggarakan sejak 7 September 2024.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berkolaborasi dengan Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Masyarakat (P2SDM) IPB berhasil mencetak wisudawan, Minggu (3/11/2024).
“Program ini juga sejalan dengan upaya pencegahan perkawinan anak di wilayah Kabupaten Bogor, yang masih memiliki angka perkawinan anak dan stunting yang signifikan,” katanya.