Jakarta, IDN Times - Calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, sempat menyinggung hanya pada Pemilu 2024 gencar imbauan untuk mewaspadai dugaan praktik kecurangan. Menurut dia, imbauan tersebut tidak semassif pesta demokrasi pada pemilu-pemilu sebelumnya.
"Betul tidak? Tak pernah (kita bicara hati-hati terhadap kecurangan). Selama (pemilu) 2004, 2009, 2014, dan 2019, disongsong dengan perasaan optimistis, bahwa pemilihan nanti hasilnya legitimate. Mengapa akhir-akhir ini kita bicara jangan sampai ada kecurangan, ketidakadilan, dan manipulasi?" ujar Anies di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023).
Artinya, kata Anies, muncul suasana ketidakpercayaan hari ini. Oleh sebab itu, perlu adanya semangat perubahan. Ia berharap dengan semangat perubahan, publik bisa kembali percaya kepada negara, pemerintah, dan berbagai institusi yang menjalankan kepentingan rakyat.
"Bila saya dan Gus Muhaimin nantinya diberikan kewenangan itu, mungkin kita tidak bisa menyelesaikan seluruh masalah, tapi satu hal yang pasti, yang benar adalah benar, yang salah adalah salah. Jangan dicampur adukan," tutur capres nomor urut 1.
Meski tidak menyebut nama, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, diduga kuat tengah menyindir kubu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sebab, majunya Gibran sebagai calon wakil presiden dengan dasar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang hingga kini masih menjadi polemik di ruang publik.