Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, terlihat kesal ketika tahu lokasi tempatnya berkampanye di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) tiba-tiba tak mendapatkan izin.
Semula, ia dijadwalkan akan berdialog dengan warga Mataram di Taman Budaya Provinsi NTB pada pukul 13.30 WITA. Tetapi, tiba-tiba lokasi acara bernama 'Desak Anies' itu bergeser Amanah Food Court di jam yang sama.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, perpindahan lokasi kampanye tersebut disebabkan izin untuk menggunakan tempat tersebut dibatalkan sepihak. Waktu pembatalannya disampaikan mendadak.
"Jadi, ini last minute (disampaikan). Izin dibatalkan secara sepihak," ujar Anies di Mataram pada Selasa (19/12/2023).
Ia mewanti-wanti bahwa Indonesia adalah negara merdeka di mana semua paslon memiliki hak yang sama untuk menjalani proses kampanye. Apalagi, kata Anies, saat ini menjadi momen di mana ia dibolehkan melakukan dialog di ruang terbatas.
"Ini adalah ruang terbatas dan bukan ruang terbuka. Jadi, tunjukkan bila netralitas itu ada. Bila ada yang tidak netral maka harus diberikan sanksi. Sehingga, yang lain juga mendapatkan pesan yang sama," tutur dia lagi.
Alih-alih melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu, Anies memilih langsung menyampaikan saja ke publik terkait upaya penghalangan dalam kampanyenya.