Jakarta, IDN Times - Calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, di hadapan para pebisnis dan calon investor dari Amerika Serikat (AS), berjanji seandainya terpilih jadi presiden akan menempatkan menteri-menteri yang mengurus ekonomi makro ke para teknokrat. Ia menyebut, itulah tradisi yang selama ini berlaku di Indonesia.
"Kami berkomitmen dan mengikuti pola, Indonesia selama satu dekade terakhir, kebijakan ekonomi makro dan fiskal akan diberikan kepada para teknokrat. Seseorang dengan latar belakang teknokrat, pemahaman penuh mengenai ekonomi, dan pemahaman bagaimana sebuah kebijakan dibuat," ujar Anies dalam bahasa Inggris yang fasih di Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).
Itu semua untuk memastikan kebijakan yang diambil sesuai dengan perkembangan dan situasi ekonomi Indonesia. Sebab, berdasarkan pengalamannya ketika memimpin DKI Jakarta, bila sektor ekonomi diserahkan ke orang yang tepat, maka kondisi ekonomi di Tanah Air semakin membaik.
Sebaliknya, bila pemerintah berkompromi dan memilih orang-orang yang tidak punya kompetensi dan integritas, maka pembangunan Indonesia bakal menuju ke jalan yang keliru. Itulah, kata Anies, pesan yang ingin ia sampaikan kepada para pengusaha dari Negeri Paman Sam tersebut.
Tetapi, selama ini masukan yang ia dengar dari kelompok pengusaha AS bukan mengenai pertumbuhan ekonomi makro di Indonesia. "Masukan yang saya dengar lebih kepada isu kredibilitas, konsistensi, kebijakan yang sinkron, korupsi, hingga memastikan stabilitas politik diterjemahkan ke kebijakan yang konsisten," tutur dia lagi.
Ia menambahkan, keluhan dan masukan serupa juga didengarnya ketika berdialog dengan komunitas pengusaha dari negara lain. Termasuk, ketika ia berkunjung ke luar negeri.