Jakarta, IDN Times - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, ikut angkat bicara mengenai konflik agraria yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Riau. Anies menilai, bila aktivitas investasi memicu penderitaan dan kondisi yang tidak sehat bagi kesejahteraan rakyat, ia mengusulkan agar ada langkah koreksi dari pemerintah.
"Sebab, tujuan akhirnya investasi bukan sekedar memperkaya investor, tapi juga meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. Kalau kegiatan investasi malah memicu penderitaan, kondisi yang tidak sehat bagi rakyat, maka ini perlu ada langkah-langkah koreksi," ungkap Anies di dalam video yang diunggah di akun media sosialnya, Jumat (15/9/2023).
Ia mengaku pernah mengalami peristiwa serupa di Jakarta. Anies menyinggung aksi penggusuran yang terjadi di Kampung Akuarium, Jakarta Utara pada April 2016. "Penggeseran, penggusuran itu luka sosialnya lama," tutur dia.
Ia menambahkan, pendekatan yang seharusnya digunakan bukan dengan tindak kekerasan dan pengerahan Aparat Penegak Hukum (APH). Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendorong adanya dialog dengan warga dari hati ke hati.
"Apalagi bila kita berbicara mengenai proyek yang jangka waktunya amat panjang. Lebih baik dilakukan pembicaraan panjang, rumit, ribet tapi melibatkan semua dan sampai pada kesimpulan yang diterima baru kemudian dieksekusi," ujarnya.
Dengan cara itu, kata Anies, pembangunan yang berjalan adalah pembangunan melalui proses yang baik dan benar. "Bila pembangunan itu dijalankan dengan benar, maka ketenangan dan keteduhan akan hadir," kata Anies lagi.