Jakarta, IDN Times - Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyentil pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo yang terkesan marah ketika kebijakannya dikritik. Terbaru, akademisi Rocky Gerung dilaporkan ke polisi karena dianggap telah menghina Presiden Jokowi. Bahkan, total sudah ada 20 laporan polisi yang bermuara di Bareskrim, Mabes Polri.
Menurut Rocky, ia tak menghina pribadi mantan Wali Kota Solo itu. Ia mengkritisi kebijakan Omnibus Law Cipta Kerja dan sikap Jokowi yang mengincar investasi bagi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dari China.
"Pemerintahan itu kan memang alamatnya kritik. Bedanya, kritik itu ada yang nyaman di kuping dan tidak nyaman. Kalau sudah ada di dalam pemerintah, sudah tidak penting lagi soal nyaman atau tidak nyaman. Apapun yang disampaikan itu sudah menjadi hak warga untuk menyampaikan isi pikirannya," ungkap Anies dalam program bersama Millennial di Jakarta Timur, Sabtu (19/8/2023).
Ia pun mengenang ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dulu, Anies mengaku tak pernah menuntut siapapun ke proses hukum. "Padahal, kalau dilihat-lihat dosis (kritik) nya lumayan. Tapi, saya biarkan saja," ujarnya.
Ia menambahkan sebenarnya kritik bisa juga dimanfaatkan sebagai sarana edukasi publik. Artinya, ketika dikritik, seharusnya pemerintah menjawab.
"Makanya, kalau membuat kebijakan publik itu pakai data. Supaya ketika ditanya dan dikritik bisa dijawab dengan data dan fakta. Kan memang bisa dijelaskan kok," tutur dia.