Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anita Wahid saat di Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Aktivis antikorupsi Anita Wahid membela Novel Baswedan bersama 55 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipecat, karena gagal tes wawasan kebangsaan (TWK).

Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu menilai, seharusnya Presiden Joko "Jokowi" Widodo memanggil mereka seperti yang dilakukan pada Peternak Suroto.

"Apa yang membedakan orang ini (Novel Cs) dengan Suroto?" ujar Anita di Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi di Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (24/9/2021).

1. Anita heran kenapa Jokowi tak mau temui Novel Cs seperti Suroto

Anita Wahid saat di Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi (IDN Times/Aryodamar)

Menurut Anita, Jokowi akhirnya bisa mengetahui persoalan yang dihadapi para petani setelah bertemu langsung dengan Suroto. Ia pun heran mengapa dengan 75 pegawai nonaktif KPK Jokowi enggan bertemu.

"Lalu kenapa ketika sebuah kebijakan yang berdampak besar pada orang ini, Bapak Jokowi tidak bersedia menemui yang kena dampak langsung?" kata dia.

2. Jokowi harus temui Novel Cs supaya tahu permasalahannya

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Anita pun menyarankan Jokowi melakukan hal yang sama dengan yang dilakukannya kepada Suroto. Sehingga Presiden bisa mengetahui kebenaran polemik TWK dan bisa segera bersikap.

"Temui pak supaya bapak tahu apa yang sebenarnya terjadi supaya bapak dapat informasi yang seimbang," ujar dia.

3. Anita sebut pelemahan KPK merupakan upaya sejak lama

ilustrasi gedung KPK (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Anita menilai upaya pelemahan pemberantasan korupsi di Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Sebab, sering kali ada upaya pelemahan KPK selama puluhan tahun berdiri.

"Kita perlu melihat bahwa selama belasan tahun KPK sudah mengalami berkali-kali usaha pelemahan, mengalami serangan tidak cuma secara kelembagaan, tapi individu-individu di dalamnya. Tidak hanya orang yang bekerja, tapi keluarga mereka mengalami ancaman. Ada yang ditodong senjata, disiram air keras, dilempar molotov dan sebagainya," kata dia.

4. Suroto diundang Jokowi

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Presiden Jokowi sebelumnya mengundang perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternak Ayam Petelur di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/9/2021). Salah satu perwakilan yang hadir Suroto, peternak ayam petelur yang membentangkan poster ke arah Jokowi di Jalan Moh Hatta, Blitar, Jawa Timur, pada Selasa, 7 September lalu.

Di Istana, Suroto menjelaskan maksud dan tujuan dia membentangkan poster yang bertuliskan "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar, Telur Murah". Dia berharap Jokowi dapat membantu memecahkan masalah yang sudah lama dihadapi peternak, yaitu harga jagung yang cenderung naik dan harga telur yang rendah.

Suroto juga menyebut para petani melalui asosiasi dan koperasi sudah mencoba mencari jalan keluar kepada sejumlah lembaga pemerintah yang ada di daerah hingga ke Kementerian Pertanian. Namun, kata dia, pertemuan-pertemuan tersebut tidak menghasilkan solusi bagi para peternak yang sedang dalam kondisi sulit.

Editorial Team