Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penyekatan yang dilakukan di simpang empat pintu keluar Karanglo. Dok/istimewa

Batu, IDN Times - Pemerintah Malang Raya mulai melakukan ancang-ancang jelang akhir tahun. Salah satunya adalah antisipasi kemungkinan lonjakan arus mudik pada momen akhir tahun. Wali Kota Malang, Sutiaji menjelaskan bahwa antisipasi matang harus benar-benar disiapkan untuk libur akhir tahun ini.

Terlebih dengan situasi PPKM saat ini yang sudah turun level, maka kemungkinan masyarakat akan banyak melakukan perjalanan. Bahkan, ia menyebut bahwa berdasarkan survei, ada sebanyak 19,5 juta orang yang berencana mudik melalui jalur darat. 

"Untuk itu kami perlu antisipasi dengan baik. Kemungkinan penyekatan akan ada dan aplikasi Peduli Lindungi harus menjadi pencegahan utama," urainya Selasa (26/10/2021). 

1. Penyekatan atau tidak akan disesuaikan dengan level PPKM

Wali Kota Malang, Sutiaji saat rakor dengan provinsi Jatim. Dok/Humas Pemkot Malang

Sejauh ini, Sutiaji menyebut bahwa tiga kepala daerah di Malang Raya masih akan berkomunikasi untuk antisipasi akhir tahun. Sebab, Malang Raya merupakan satu wilayah aglomerasi yang tak bisa dipisahkan. 

"Untuk Nataru nantinya disesuaikan dengan level PPKM," tambahnya. 

2. Kurangi keramaian akhir tahun

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat memberi sambutan dalam rangka kunjungan kerja Mentan. Dok/Humas Pemkot Batu

Terpisah, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menuturkan bahwa untuk Nataru kali ini bakal diberlakulan aturan ketat. Hotel tidak diperkenankan membuat acara keramaian yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Tetapi masyarakat kemungkinan masih tetap boleh berwisata sesuai dengan SOP prokes yang berlaku. 

"Jadi tidak boleh mengundang artis. Masyarakat yang mau ke Kota Batu tetap boleh dengan menginap hotel," tambahnya. 

3. Kota Batu juga buka peluang penyekatan

Jalur underpass Karanglo tampak sepi usai ada penyekatan arah Kota Malang. Dok/istimewa

Senada dengan Sutiaji, Dewanti juga menyebut bahwa peluang penyekatan saat Nataru cukup terbuka. Namun, menurutnya hal itu masih perlu dibicarakan lebih lanjut dengan berbagai pihak. Utamanya untuk menyesuaikan dengan kebijakan masing-masing wilayah di Malang Raya agar bisa berjalan maksimal.

"Saya rasa hal seperti ini pasti ada. Tetapi paling tidak yang sudah vaksin dan dibuktikan melalui aplikasi Peduli Lindungi masih bisa jalan-jalan," tandasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team