Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Ilustrasi) Seorang petugas Angkasa Pura I saat mensimulasikan pemeriksaan penumpang pesawat dengan pemindai suhu tubuh. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Jakarta, IDN Times - Meluasnya wabah virus 2019-nCoV atau corona menyebabkan sejumlah perusahaan yang memiliki pekerja dari Tiongkok melakukan langkah-langkah antisipasi. Salah satunya, PT Indonesia Morowali Industrial Park, yang berada di Morowali, Sulawesi Tengah.

Dikutip dari New Straits Times, Jumat (31/1), perusahaan itu telah menutup pusat penambangan nikel tersebut dan melarang semua karyawan yang berjumlah 43.000 orang untuk masuk ataupun keluar tanpa adanya izin tertulis. Mereka melakukan pengecekan dan pemindaian terhadap seluruh pekerja, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

1. Terdapat 5.000 pekerja asal Tiongkok

Polisi paramiliter menggunakan masker saat berjaga di stasiun kereta Shanghai di Shanghai, Tiongkok, pada 22 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Ada sekitar 5.000 pekerja asing yang berasal dari Tiongkok di lokasi penambangan nikel dan stainless steel tersebut. Menurut seorang juru bicara perusahaan Dedy Kurniawan, hingga saat ini, belum ada karyawan yang diduga terinfeksi oleh virus tersebut.

Mereka menjalani tes medis di area perusahaan yang menempati lahan seluas 2.000 hektar. Dikutip dari New Straits Times, mayoritas dari lahan tersebut merupakan milik kelompok investor asal Shanghai, Tiongkok. 

2. Tamu asing maupun karyawan dilarang memasuki komplek pertambangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di