Jakarta, IDN Times - Deputi Perdana Menteri Malaysia periode 1993-1998, Anwar Ibrahim, berkunjung ke Indonesia pada Minggu (20/5). Ia langsung bertandang ke Jakarta usai beberapa hari resmi dibebaskan dari penjara. Anwar resmi mendapat pengampunan dari Raja Malaysia Sultan Mahmud V pada (11/5) lalu usai diajukan oleh PM terpilih Mahathir Muhammad.
Keberadaannya di Indonesia hanya berlangsung selama dua hari. Pada Senin hari ini ia sudah harus kembali ke Negeri Jiran, sebab isterinya Wan Azizah Wan Ismail akan dilantik sebagai Wakil PM dan Menteri Wanita dan Pembangunan Keluarga oleh Raja.
Salah satu tujuan kunjungan Anwar ke Indonesia yakni ke kediaman Presiden ke-5, BJ Habibie. Anwar mengakui ia gak lagi berpikir panjang ketika dihubungi langsung oleh Habibie dan terbang ke Jakarta. Bahkan, ia belum sempat menemui semua cucunya usai dibebaskan dari penjara.
Anwar tiba di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta Selatan pada pukul 13:00 WIB. Keduanya, terlibat pembicaraan serius namun tetap banyak menebar tawa dan senyum.
Calon pemimpin Malaysia yang kini berusia 70 tahun itu memuji Habibie sebagai sosok yang pemberani. Indonesia tidak akan cepat berada dalam kondisi yang stabil pasca dilanda krisis tanpa kepemimpinan Habibie. Lalu, apa alasan Anwar berpendapat seperti itu? Bagaimana ia melihat reformasi yang bergulir di Indonesia?