IDN Times/Fitang Budhi Adhitya
Nama Yenny di mata Prabowo adalah investasi sebuah negara, wajar jika Yenny dilobi sana-sini oleh dua pasangan capres dan cawapres untuk mengamankan suara Gusdurian, wanita dan pemuda.
Saya meliput Calon Presiden Prabowo Subianto yang bertandang ke kediaman istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, di Ciganjur, Jakarta Selatan pada Kamis (13/9). Pantauan IDN Times di lokasi, Ketua Umum Gerindra itu datang pukul 13.30 WIB.
Kedatangan Prabowo langsung disambut oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid. Dengan penuh senyum, Yenny menghampiri Prabowo di halaman rumahnya. Pertemuan yang berlangsung selama satu jam, Prabowo dan Keluarga Gus Dur akhirnya keluar rumah menjumpai wartawan yang sudah menunggu. Prabowo pun memaparkan alasannya bertandang ke rumah Keluarga Gus Dur, ia mengaku hanya sekedar silaturahmi dan meminta restu untuk maju pada Pilpres 2019.
Setelah pertemuan itu Koalisi Indonesia Adil Makmur mengklaim Yenny telah mendukung Prabowo-Sandi hal itu disampaikan ketika koalisi merilis hasil rapat finalisasi struktur tim pemenangan pada Rabu (19/9) malam di Kertanegara, Jakarta Selatan, terdapat nama Yenny Wahid. Yenny disebut Ketua DPP PKS Pipin Sofian akan masuk dalam struktur tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.
Dari klaim itu, saat dikonfirmasi oleh wartawan kepada Yenny Wahid. Ia mengaku sedang istikharah atau meminta petunjuk Allah terkait dengan rencana tim sukses Prabowo-Sandiaga untuk memasukkan namanya dalam tim tersebut.
Yenny yang sedang ditunggu-tunggu keputusannya, akhirnya menggelar konferensi pers terkait arah dukungannya pada 26 September 2018. Menuju hari itu terasa amat panjang dan menuai teka-teki tentang arah dukungan Yenny. Saya merasakan bagaimana menegangkannya ketika detik-detik Yenny mengumumkan dukungannya.
Sebelum pengumuman sore hari itu, Calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyambangi kediaman Presiden keempat RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (26/9) pagi.
Alih-alih silaturahmi, Ma’ruf Amin meminta doa restu dan dukungannya kepada keluarga Gus Dur, agar dirinya bersama Joko 'Jokowi' Widodo bisa menang pada Pilpres 2019.
Pertemuan pun selesai, saatnya menantikan sikap Yenny pada sore harinya.
Yenny memutuskan mendukung pasangan capres dan cawapres Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin.
Yenny di Rumah Pergerakan PKB, Kalibata, Jakarta Selatan akhirnya memutuskan sikapnya. Sebelumnya ia menyebutkan, dukungan ini atas nama dirinya dan tidak mewakili suara politik keluarga Gus Dur. Sebab, sang ibunda, Sinta Nuriyah memilih netral pada Pilpres 2019.
"Bismillahirrohmanirrohim. Dengan ini kami menyatakan dukungan kepada pasangan nomor 01," ujar Yenny, dalam jumpa persnya.
Saya cukup keget mendengar keputusan Yenny, karena sebelum ia menyebut dukungannya, Yenny bercerita bagaimana hubungan akrab keluarga Gus Dur dengan keluarga Prabowo. Saya dan beberapa teman wartawan mengira dukungan Yenny menuju nama Prabowo, rupanya perkiraan kami salah, Yenny dengan tegas sebut dukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Hak Yenny untuk mendukung siapapun, tapi sudah clear dan sesungguhnya Yenny melalui pernyataan langsungnya melalui jaringan Gusdurian mendukung koalisi Jokowi. Memang artinya kubu NU termasuk Mahfud MD ditarik mendukung Jokowi-Ma’ruf, nah Yenny Wahid sebagai anak mantan presiden Gus Dur tentu punya pengaruh besar dalam mendukung itu, oleh karena itu cara eksternal kubu Prabowo dengan Sandiaga membutuhkan dukungan Yenny Wahid tersebut sirna,” ungkap Ujang.