Aktivis kemerdekaan Papua, Benny Wenda. twitter.com/BennyWenda
Saat dikonfirmasi terkait tudingan sebagai pihak di balik kerusuhan di Papua Barat melalui media sosial, Benny yang diduga tengah berada di luar negeri itu belum merespons hingga kini.
Dalam akun Facebooknya, @bennywenda, pada (17/8), Benny sempat mengunggah pernyataan yang mengutuk sikap aparat keamanan atas penangkapan puluhan mahasiswa Papua Barat di Jawa Timur.
"Atas Nama The United Liberation Movement For West Papua-Ulmwp & orang-Orang Papua Barat, saya sepenuhnya mengutuk penangkapan 49 siswa papua barat kemarin, ditangkap karena damai mengingat perjanjian New York & memanggil untuk pemenuhan dari Janji penentuan diri," tulis Benny dengan menyertakan tanda pagar #LetWestPapuaVote.
Pada hari yang sama, Benny juga mengunggah pernyataan yang menyesalkan adanya penangkapan pimpinan mahasiswa Papua Barat Feri Kombo dan Agus Helembo.
"Saya juga mengutuk penangkapan yang dilaporkan dari pemimpin mahasiswa Papua Barat Feri Kombo dan Agus Helembo, ditangkap kemarin karena dengan damai mengingat Perjanjian New York dan menuntut bahwa Indonesia memenuhi janji yang rusak dari referendum & #LetWestPapuaVote," tulis dia.
Bahkan, dalam unggahan tersebut Benny menyebut di bawah kolonial Indonesia tidak ada kebebasan berkekspresi di Papua Barat. "Di bawah pendudukan kolonial Indonesia, tidak ada kebebasan berekspresi di Papua Barat. Hanya di Papua Barat Bebas, akankah masyarakat Papua Barat bisa hidup bebas seperti yang mereka pilih."
"Inilah sebabnya pada tahun 2017, di Petisi Orang Papua Barat, lebih dari 1.8 juta orang Papua Barat (70.88 % populasi) telah menyatakan dukungan kami untuk referendum bebas dan adil tentang kemerdekaan," lanjut Benny.
Pada unggahan berikutnya dalam hari yang sama, Benny juga mengunggah foto anak kecil yang sedang membawa poster berisi kata-kata bahwa Papua Barat jangan dipaksakan untuk menjadi Indonesia.
"Pesan dari rakyat Papua Barat hari ini di Hari Kemerdekaan Indonesia. Tanda itu berbunyi: 'Jangan memaksa kami untuk menjadi orang Indonesia'," tulis Benny.
Pada Selasa (20/8), Benny juga mengunggah video demonstrasi di Papua Barat dan menyertakan ungkapan kekhawatiran pada saudara-saudara mereka akibat menggelar demonstrasi.
"Protes luar biasa di Papua Barat hari ini, berteriak Papua Merdeka - Bebas Papua Barat. Saya menangis berpikir tentang risiko yang mereka semua lakukan untuk melakukan ini: penangkapan, polisi dan kekerasan militer - dan lebih buruk - sehingga komunitas internasional akan mulai memperhatikan," tulis Benny yang mengunggah video berdurasi 19 detik itu.