Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, mendorong agar diskursus terkait penundaan Pemilu 2024 lebih baik disetop. Menurutnya, ketimbang membicarakan usulan Pemilu 2024 ditunda, sebaiknya publik fokus kepada isu-isu lain yang lebih penting.
"Wacana penundaan Pemilu lebih baik dihentikan dan diskursusnya diakhiri di ruang publik," ungkap Arsul kepada media di Jakarta, Sabtu (5/3/2022).
Ia menambahkan keinginan publik yang terekam di sejumlah survei juga menunjukkan adanya penolakan. Bahkan, penolakan penundaan Pemilu disampaikan mayoritas responden. Ini berarti, mayoritas publik memilih agar Pemilu tetap dilakukan pada 2024.
"PPP punya keyakinan jika ditanyakan kepada seluruh rakyat, misalnya melalui referendum pun, maka mayoritas rakyat juga akan tidak setuju," katanya.
Pria yang juga merupakan Wakil Ketua MPR itu mengajak publik untuk memikirkan isu-isu lain yang lebih penting. Contohnya, menangani bahan-bahan pokok yang harganya belakangan ini mengalami kenaikan.
"Lebih kita fokus pada persoalan-persoalan yang kongkrit yang sampai sekarang masih menggelayuti kehidupan sehari-hari rakyat seperti kenaikan beberapa bahan pokok dan minyak goreng yang masih langka," tuturnya.
Sementara, kata Arsul, bagi para pemangku yang mengurusi kelangsungan pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kementerian Dalam Negeri dan Komisi II di DPR bisa memfinalisasi tahapan-tahapan pemilu.
Apa respons Presiden Joko "Jokowi" Widodo terkait wacana penundaan Pemilu 2024 yang kembali bergema usai disampaikan kali pertama oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin?