Nirina Zubir semula ingin menelusuri keberadaan surat tanah milik ibunya yang hilang. Namun, surat tersebut nyatanya tidak hilang, justru berpindah tangan ke ART ibunya sendiri yang berinisial RK.
“Tapi ternyata begitu kita jalankan, investigasi, segala macam, akhirnya ujungnya ia mengakui bahwa itu tidak hilang tetapi dibuat seakan-akan hilang, dan mendoktrin ibu saya bahwa itu hilang, itu hilang,” tuturnya.
Setelah memberikan sugesti surat itu hilang, RK kemudian menawarkan bantuan untuk mengembalikan surat tanah tersebut. Pada momentum itu, RK bersama komplotannya memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan.
“Alih-alih bantu, dia membalikkan surat ibu saya atas nama ibu saya, atas nama saya satu, kakak saya juga yang lain,” terang dia.
Totalnya, ada enam bidang tanah. Seluruhnya diganti atas nama RK dan suaminya berinisial E. Lalu empat surat tanah sudah digadaikan ke bank, sedangkan dua surat lainnya sudah dijual.