Melansir dari The Hill, dalam pernyataan yang dirilis kantornya Milley mengatakan.
"Ada rencana yang dikembangkan dengan sangat, sangat pesat di sini, tidak hanya penerjemah tetapi banyak orang lain yang telah bekerja dengan Amerika Serikat. Keselamatan mereka bisa terancam. Dan kami menyadari bahwa itu tugas yang sangat penting, adalah memastikan bahwa kami tetap setia kepada mereka dan bahwa kami melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan perlindungan mereka dan, jika perlu, mengeluarkan mereka dari negara jika itu apa yang ingin mereka lakukan."
Melansir dari NBC News, pernyataan itu merupakan yang pertama kalinya seorang pejabat senior pemerintah mengkonfirmasi kemungkinan rencana evakuasi terhadap warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah AS. Namun, mengenai pernyataan jenderal tersebut Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan bahwa saat ini belum ada rencana evakuasi.
"Saya merujuk Anda ke Staf Gabungan untuk menggambarkan komentar Jenderal Milley. Saya dapat memberi tahu Anda bahwa kami tidak memiliki rencana untuk evakuasi saat ini. Departemen Luar Negeri sedang memproses aplikasi SIV (visa imigran khusus) di Kabul. Mereka berfokus untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan cepat dan konsisten dengan keamanan AS dan persyaratan aplikasi lainnya."
Para pejabat AS telah mengakui bahaya yang dihadapi banyak mantan penerjemah Afghanistan, tetapi mereka telah mengindikasikan bahwa pemerintah akan menghindari kepanikan atau mengirimkan sinyal bahwa Washington tidak yakin dengan kemampuan pemerintah Afghanistan melindungi warga yang pernah bekerja untuk pemerintah AS.
Perwakilan Mike Waltz, anggota Komite Angkatan Bersenjata yang merupakan pendukung vokal evakuasi mitra Afghanistan, mengatakan dia setuju oleh pernyataan Milley, tetapi dia ingin tindakan yang lebih cepat, karena pasukan AS akan segera keluar dari Afghanistan.