Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pemeriksaan hewan ternak. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Jakarta, IDN Times - Penyakit LSD (Lumpy Skin Dease) atau di kalangan peternak dikenal dengan nama penyakit lato-lato semakin menyebar luas. Tingginya tingkat penularan penyakit ini pun mengkhawatirkan bagi banyak pihak. Apalagi perayaan Hari Raya Iduladha tinggal menghitung hari.

Guru Besar Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Widya Asmara, menyatakan, penyakit lato-lato adalah penyakit pada sapi dan kerbau yang disebabkan oleh infeksi virus LSD. Gejala yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai berat.

"Gejala umum diawali dengan demam dan kadang diikuti dengan keluarnya ingus maupun leleran dari konjungtiva mata. Sedangkan gejala yang menciri adalah dengan munculnya nodul-nodul pada kulit," ujarnya dalam keterangan tertulis dilansir dari laman UGM, Rabu (31/5/2023).

1. Gejala khas penyakit lato-lato pada sapi

Ilustrasi hewan kurban (IDN Times).

Dia menerangkan, nodul atau bintil-bintil ini tampak menonjol dengan diameter 2 sampai 5 cm, berbatas jelas, tersebar di daerah leher, punggung, perineum, ekor, tungkai, dan organ genital.

“Nodul tersebut kemudian akan nekrosis dan meninggalkan luka yang dalam. Selain gejala pada kulit, biasanya dapat juga diikuti gejala pneumonia dengan lesi di mulut dan saluran pernafasan," ungkap Widya.

2. Penyebab penyakit lato-lato pada sapi

Editorial Team

Tonton lebih seru di