Ilustrasi Azyumardi Azra (IDN Times/Arief Rahmat)
Kemudian pada 2020, saat Menteri Agama baru dilantik Azra meminta agar ada afirmasi pada hak-hak warga negara kelompok Ahmadiyah dan Syiah, yang selama ini selalu termarjinalkan serta dianggap kelompok yang tidak diterima hak-haknya dalam layanan publik oleh negara.
Sikap-sikap yang diperlihatkan menjadikan kehadiran beliau sangat penting bagi Indonesia ditengah ragamnya suku, agama, budaya dan ras.
"Sikap-sikap tersebut menggambarkan bahwa seorang Prof Azra adalah seorang cendekiawan Muslim yang sangat penting bagi Indonesia. Karena terus memperjuangkan kesetaraan, persamaan hak, inklusifitas dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara khususnya untuk Indonesia yang multikultur, menghormati kebhinekaan dan keberagaman," kata dia.
Azra adalah Ketua Dewan Pers 2022-2025, dia meninggal dunia pada Minggu (18/9/2022) di Malaysia. Dia sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia. Dia dilarikan ke rumah sakit di Negeri Malaysia karena mengalami sesak napas di pesawat saat dalam perjalanan menuju Malaysia.