Jakarta, IDN Times - Politik identitas berhasil membuat Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton dalam pemilihan presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Kemenangan yang sangat mengejutkan. Karena saat itu berbagai survei mengunggulkan Hillary.
Sejumlah kelompok pun lantas ingin mencoba 'resep' Donald Trump tersebut, termasuk di Indonesia. Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra menyebutkan salah satu bentuk politik identitas adalah aksi 212.
"Apabila di Indonesia, misal kayak aksi 212 bicara 'Apabila Donald Trump bisa menang pemilu di AS karena politik identitas, kenapa kita gak?' itu yang mereka katakan," kata Azra, sapaan Azyumardi, di sebuah diskusi di Kedutaan Besar Belanda, Kuningan, Jakarta, Kamis (6/12).
Azyumardi mengatakan politik identitas tidak akan laku di Indonesia. Kenapa, ya?