Presiden Jokowi dalam acara B20 Indonesia Inception Meeting 2022 pada Kamis (27/1/2022). (youtube.com/B20 Indonesia 2022)
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menjadi pembicara kunci acara ini menegaskan perdagangan dan investasi adalah katalisator untuk ketahanan dan pertumbuhan ekonomi yang kompetitif. Namun, kata Airlangga, sektor industri yang dapat berdampak pada produksi dan nilai tambah sehingga menjaga stabilitas neraca perdagangan juga perlu diperkuat.
Airlangga juga menegaskan tantangan global hanya dapat diatasi secara efektif melalui kerjasama multilateral. Untuk itu, Indonesia mendukung penguatan mekanisme multilateral, terutama dalam iklim bisnis dengan mengurangi hambatan ekspor dan impor, mempertahankan penerapan rantai pasokan global yang relevan dan inklusif, serta regulasi perdagangan yang adil, salah satunya melalui peran penting B20.
Selain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga memberikan pidato dalam forum B20-G20 ini. Dalam pidatonya, Menperin Agus Gumiwang menyoroti pentingnya industri berkelanjutan terutama di negara-negara berkembang untuk percepatan kemajuan ekonomi global di masa depan.
“Presidensi B20-G20 Indonesia mendorong adanya solusi konret dalam mengatasi krisis global. Dalam pertemuan menteri perdagangan negara-negara G20, kami menyepakati melakukan reformasi WTO terkait perdagangan bebas, memperkuat sistem perdagangan multilateral dan mendukung produksi vaksin Covid-19 yang adil, merata dan terjangkau serta penguatan perdagangan digital dan rantai nilai berkelanjutan,” ujar Mendag Zulkifli.
Sementara itu, Deputy Chair of Trade & Investment Task Force B20 yang juga CEO Adaro Power, Dharma Djojonegoro mengatakan diskusi publik ini telah membahas aspek penting dari kerja sama global dalam perdagangan dan investasi.
“Dan yang tak kalah pentingnya, tentu saja, adalah bagaimana perdagangan, investasi dan industri telah memainkan peran yang sama pentingnya dalam pemulihan dari pandemi. Ini menunjukkan bahwa rekomendasi yang diajukan T&I TF sangat selaras dengan prioritas dan hasil yang ingin kita tuju. Untuk itu, kami ingin mengajak seluruh komunitas bisnis global untuk hadir dan berpartisipasi dalam KTT B20 di Bali bulan November mendatang,” ujar Dharma. (WEB)