Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menko Yusril Ihza Mahendra bersama Mendagri Malaysia Saifuddin Nasution (IDN Times/Aryodamar)
Menko Yusril Ihza Mahendra bersama Mendagri Malaysia Saifuddin Nasution (IDN Times/Aryodamar)

Intinya sih...

  • Pemerintah Indonesia dan Malaysia membahas teknis pemulangan narapidana kedua negara
  • Tim khusus akan dibentuk untuk menyusun syarat dan jumlah narapidana yang akan dipulangkan ke negara masing-masing
  • Kedua negara belum memiliki kerja sama hukum yang mengikat terkait pertukaran narapidana
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakat, Yusril Ihza Mahendra mengadakan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia, Saifuddin Nasution Ismail.

Pertemuan itu membahas teknis pemulangan narapidana kedua negara. Yusril mengatakan, kedua negara sepakan membentuk tim khusus.

"Dari pertemuan tadi, karena sudah disinggung tentang pengembalian atau pertukaran narapidana, kami sepakat untuk membentuk satu kelompok kerja atau working group," ujar Yusril dalam konferensi pers di gedung Kemenko Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).

1. Indonesia belum punya kerja sama hukum terkait pertukaran napi

Menko Yusril Ihza Mahendra (IDN Times/Aryodamar)

Yusril mengatakan, saat ini Indonesia dan Malaysia belum memiliki kerja sama hukum yang mengikat terkait pertukaran narapidana. Tim bersama itu nantinya akan menyusun syarat dan jumlah narapidana yang akan dipulangkan ke negara masing-masing.

"Saya berkeyakinan bahwa Indonesia dan Malaysia ini adalah dua bangsa yang bersaudara, satu dengan yang lain. Dan para pejabatnya itu pun juga, ya saya dengan Pak Saifuddin bukan baru kenal hari ini, sudah puluhan tahun yang lalu. Begitu juga Pak Prabowo dengan Pak Anwar Ibrahim sudah kenal puluhan tahun yang lalu," ujar Yusril.

"Jadi, sudah seperti sahabat saja. Dan karena itu perundingan-perundingan itu insyaallah akan lancar dan lebih cepat dilakukan dibandingkan dengan negara-negara yang lain," lanjutnya.

2. RI-Malaysia akan bahas tahanan yang bisa ditukar

Menko Yusril Ihza Mahendra bersama Mendagri Malaysia Saifuddin Nasution (IDN Times/Aryodamar)

Pada kesempatan yang sama, Saifuddin mengatakan tim gabungan Indonesia dan Malaysia nantinya akan membahas tahanan mana saja yang bisa masuk dalam program pertukaran narapidana untuk dipulangkan ke negara masing-masing.

"So, the detail itu akan diuruskan di peringkat officers. Tapi di peringkat saya dan Pak Yusril adalah mencapai kata sepakat persetujuan. Apakah boleh kedua-dua negara ketika ITOP atau International Transport of Prisoners belum lagi mengikat kedua-dua negara, apakah ada ikhtiar lain? Jadi sepakat diskusi hari ini, kedua-dua negara cenderung ke arah itu," kata Saifuddin.

"Jadi apakah mekanismenya, apakah kriterianya, apakah prosesnya, itu semua akan nantinya dibincangkan, muktamarkan, diangkat syur untuk di peringkat kami memberikan kata putus," sambungnya.

3. Ada lima ribu WNI yang ditahan di Malaysia

Mendagri Malaysia Saifuddin Nasution (IDN Times/Aryodamar)

Saifuddin mengatakan, di Malaysia ada sekitar lima ribu tahanan yang merupakan WNI. Mereka terbagi dua kelompok yakni yang sudah dipenjara dan ditahan tapi belum diadili.

"Jadi kedua-dua ini jumlahnya membawa 5 ribuan," ujarnya.

Editorial Team

EditorAryodamar