Jakarta, IDN Times - Setelah Airlangga Hartarto mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu, 10 Agustus 2024, sejumlah nama mulai muncul sebagai calon penggantinya. Di antaranya ada Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, hingga Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, menilai Bahlil figur tepat untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Qodari menyebut ada tiga alasan utama mengapa Bahlil layak menjadi Ketua Umum Golkar.
Pertama, Bahlil memiliki kemampuan dan pengalaman yang sangat lengkap. Kariernya yang dimulai dari aktivis mahasiswa hingga menjadi menteri, memberikan Bahlil fondasi yang kuat sebagai pemimpin. Pengalamannya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan perannya sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menjadikannya figur yang tangguh.
"Bahlil adalah sosok yang memiliki pengalaman yang sangat lengkap. Dia pernah aktif di HMI, organisasi kepemudaan dengan jaringan yang luas, dan kemudian sukses menjadi pengusaha serta menteri. Ini menjadikan dia sebagai figur yang par excellence," ujar Qodari dalam keterangannya, Jumat (16/8/2024).