Jakarta, IDN Times - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar memutuskan untuk menonaktifkan Adies Kadir sebagai anggota DPR RI. Hal ini menyusul pernyataan Wakil Ketua DPR itu terkait gaji dan tunjangan yang diterima anggota parlemen.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, tak menjawab secara detail siapa yang akan menggantikan Adies Kadir sebagai anggota DPR RI.
"Posisinya nanti kami akan bahas selanjutnya di fraksi," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (31/8/2025).
Adapun surat penonaktifan Adies Kadir ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji, pada Minggu (31/8).
"Berdasarkan pertimbangan itu, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar resmi menonaktifkan saudara Adies Kadir sebagai anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, terhitung sejak Senin, 1 September 2025," kata Sarmuji, dalam keterangan resmi, Minggu.
DPP Partai Golkar menyampaikan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya sejumlah warga negara Indonesia dalam berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, ketika mereka memperjuangkan aspirasi.
Di sisi lain, DPP Partai Golkar menegaskan upaya partai untuk memperkuat disiplin dan etika bagi anggota DPR dari Partai Golkar.
Kondisi Indonesia sedang tak kondusif. Unjuk rasa berujung ricuh hingga penjarahan terjadi. Penjarahan dilakukan di kediaman Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, Nafa Urbach hingga Sri Mulyani.
Unjuk rasa juga terjadi di sejumlah titik di ibu kota dan kota besar lain. Massa memblokir akses jalan, membakar pos polisi, serta merusak rambu lalu lintas di sekitar simpang Pasar Senen, pada Jumat, 29, Agustus 2025. Demo besar-besaran ini dipicu oleh kemarahan warga setelah seorang driver ojol bernama Affan Kurniawan tewas dilindas mobil rantis Brimob pada Kamis malam, 28 Agustus 2025. Pada Jumat pagi, jenazahnya telah dimakamkan di TPU Karet Bivak pukul 10.00 WIB.