Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) mengatakan, nahkoda kapal tanker berbendera Iran, MT Horse mengaku melakukan transfer BBM secara ilegal di tengah perairan Pontianak pada Minggu, 24 Januari 2021. Hal itu menepis pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh.
Dia sebelumnya menyebut penangkapan kapal tanker MT Horse hanya kekeliruan teknis dan terjadi di wilayah perairan legal.
Hal itu disampaikan juru bicara Bakamla, Kolonel Wisnu Pramanfita melalui pesan pendek kepada IDN Times. "Iya, informasinya demikian (nahkoda kapal Iran sudah mengaku)," ungkap Wisnu pada Rabu (27/1/2021).
Bakamla bahkan memergoki kapal MT Horse tengah melakukan transfer BBM secara ilegal ke tanker MT Freya.
Menurut The Arab Weekly yang melansir laporkan Reuters, Iran selama ini dituduh menutup-nutupi tujuan pengiriman minyaknya dengan cara mematikan sistem pelacak pada kapal. Sehingga, semakin sulit untuk memperkirakan berapa banyak minyak mentahnya telah diekspor. Hal ini diduga sengaja dilakukan untuk menghindari sanksi ekonomi dari Amerika Serikat.
Di sisi lain, Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh mengakui kapal MT Horse memang membawa minyak ketika ditangkap otoritas di Indonesia.
"Kapal itu mengangkut minyak dan isu ini sedang ditindak lanjuti oleh Iran," ungkap Zanganeh.
Dugaan pelanggaran apa saja yang dilakukan oleh kapal tanker Iran di perairan Indonesia?