Jakarta, IDN Times - Pengamat politik dan Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas mengkritisi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang menyebut tak perlu ada oposisi di pemerintahan selanjutnya.
Menurut Fernando, apabila tidak ada oposisi pada pemerintahan maka nasib demokrasi Indonesia ke depan akan buruk.
Ia menjelaskan, negara yang demokrasinya sudah maju saja masih membutuhkan partai politik di luar pemerintahan. Parpol yang berada pihak di oposisi itu diperlukan untuk melakukan kontrol terhadap jalannya pemerintahan. Terlebih, Indonesia masih dikategorikan sebagai negara berkembang dan demokrasinya masih butuh banyak pembenahan.
"Kalau tidak ada partai politik yang berada di luar pemerintahan, saya melihat demokrasi kita ke depan akan lebih buruk karena pemilu hanya dilakukan sebagai formalitas untuk melakukan pergantian kepemimpinan sedangkan hasilnya sudah dikompromikan," kata Fernando kepada IDN Times, Jumat (12/4/2024).
"Sehingga masyarakat hanya dijadikan sebagai alat untuk memformalkan apa yang sudah disepakati oleh partai-partai," lanjutnya.