Sebelum bandara beroperasi, akan dilakukan simulasi selama dua minggu dengan melibatkan 500 orang, dummy passenger. Hal ini untuk memastikan alur penumpang, penanganan bagasi, hingga sistem ticketing berjalan dengan baik.
Selain itu, Budi juga ingin agar faktor keselamatan dan keamanan bandara menjadi fokus dalam pengoperasian bandara. Ada dua keistimewaan Bandara Kertajati, yaitu terkait faktor pendanaannya yang tidak murni menggunakan APBN namun juga melibatkan swasta, dan juga letak bandara yang strategis sehingga dapat melayani banyak kabupaten di sekitarnya.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengungkapkan posisi Bandara Kertajati sangat strategis dan menghubungkan simpul-simpul transportasi. Dengan begitu, Agus berharap, keberadaan bandara ini nantinya dapat menumbuhkan ekonomi di Jawa Barat.
“Nanti akan ada kemandirian ekonomi di Jawa Barat. Patimban 40 kilometer dari sini ke pantai, Transjawa dan jalur kereta api yang masuk sini menghubungkan network jalur yang sudah ada, sehingga punya simpul terintegrasi,” ucap Agus.