Jakarta, IDN Times - Bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara menyebabkan lima orang meninggal dunia. Selain itu, ada pula warga yang mengalami luka berat dan dua korban lainnya luka ringan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu (28/1/2023) melaporkan bahwa Pemkot Manado telah menetapkan status keadaan darurat. Instruksi itu diteken langsung oleh Wali Kota Manado, Andrei Angouw dalam dokumen nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 pada Jumat (27/1/2023).
"Status keadaan darurat ditetapkan pada 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023," ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari pada hari ini.
Selain korban luka dan tewas, sebanyak 1.021 warga terpaksa mengungsi di beberapa titik. Sebab, saat ini banjir telah merendam lebih dari 400 rumah di 34 desa atau kelurahan dan 9 kecamatan.
"Tinggi muka air berkisar 80-300 sentimeter dan berdampak pada 9.382 jiwa," tutur dia.
Lalu, apa yang dilakukan oleh BNPB untuk mengatasi banjir dan tanah longsor di Manado?