Sekretaris Kabinet (Setkab), Teddy Indra Wijaya. (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, merespons berbagai kritik kepada pemerintah yang dianggap lamban menangani bencana banjir di Sumatra.
Menurut Teddy, seluruh elemen kekuatan telah bergerak sejak hari pertama bencana terjadi pada akhir November 2025. Seluruh petugas TNI, Polri, Basarnas, BPBD terjun ke medan laga untuk mengevakuasi masyarakat terdampak banjir.
Teddy memaparkan, sejumlah logistik dan personel TNI, Polri, BNPB yang juga langsung dikerahkan ke lokasi bencana. Sejumlah alutsista juga langsung bergerak. Kemudian, tercatat lebih dari 50 ribu personel gabungan TNI, Polri, dan relawan berada di titik-titik bencana untuk memastikan evakuasi berjalan lancar.
"Saya pastikan, sejak hari pertama, detik pertama, pemerintah beserta warga sudah sama-sama berjuang keras. Seluruh petugas TNI, Polri, Basarnas, BNPB daerah, semuanya terjun ke medan laga di detik pertama tanpa kamera! Mereka bertaruh nyawa di bawah guyuran hujan dan di atas puncak gunung demi menyelamatkan saudara-saudara kita," kata Teddy dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025).
BNPB juga terus memperbaharui jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terus. Total terdapat 1.112 orang meninggal dunia dalam peristiwa itu hingga Selasa (23/12/2025).
"Rincian korban meninggal dunia per 23 Desember 2025. WIlayah Aceh 483 jiwa, Sumatra Utara 369 jiwa, dan Sumatra Barat 260 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam jumpa pers pada Selasa (23/12/2025).