Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250909-WA0020.jpg
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Demokrat ajak partai koalisi perkuat sinergi

  • AHY sebut pemerintah bertanggung jawab

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan kritik terhadap pemerintah tetap sah dan penting dalam sistem demokrasi.

Namun, AHY mengingatkan agar masyarakat tidak menutup mata terhadap kerja-kerja nyata pemerintah dalam menangani dampak banjir dan longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh. Partai Demokrat juga mengingatkan pentingnya menjaga suasana kebangsaan yang kondusif di tengah situasi yang sulit ini.

“Kritik tentu merupakan bagian dari demokrasi, namun tidak sepatutnya menutup mata terhadap kerja nyata pemerintah atau dimanfaatkan untuk membangun narasi yang menyesatkan publik,” kata AHY melalui keterangan resmi, Selasa (23/12/2025).

1. Demokrat ajak partai koalisi perkuat sinergi

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Dok. Tim Media AHY)

Partai Demokrat mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya partai-partai koalisi pemerintah untuk memperkuat sinergi. Dia juga mengajak semua pihak untuk saling mendukung dalam menghadapi tantangan nasional.

AHY mengatakan, solidaritas politik sangat dibutuhkan agar pemerintah dapat bekerja secara optimal dalam melayani masyarakat yang terdampak. Menurut dia, dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan seluruh kekuatan bangsa, Indonesia mampu melewati masa sulit ini dengan baik.

"Fokus utama saat ini adalah keselamatan rakyat, percepatan pemulihan, serta menjaga stabilitas nasional," kata Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan tersebut.

2. AHY sebut pemerintah bertanggung jawab

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Triyan).

AHY turut menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Prabowo Subianto beserta jajaran pemerintah yang dinilainya bergerak cepat dan hadir langsung di lapangan untuk menangani dampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Dia mengatakan, langkah cepat pemerintah terlihat dari proses evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak, hingga penanganan pascabencana, termasuk pemulihan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan yang mulai berfungsi. Di tengah situasi yang tidak mudah, Partai Demokrat menilai pemerintah tetap bekerja secara serius, terukur, dan bertanggung jawab.

"Upaya evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar korban, hingga penanganan lanjutan pasca bencana, termasuk pemulihan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan yang mulai kembali berfungsi, merupakan bentuk nyata kepemimpinan negara yang hadir dan bekerja," kata AHY.

3. Teddy jawab tudingan pemerintah lamban atasi bencana Sumatra

Sekretaris Kabinet (Setkab), Teddy Indra Wijaya. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, merespons berbagai kritik kepada pemerintah yang dianggap lamban menangani bencana banjir di Sumatra.

Menurut Teddy, seluruh elemen kekuatan telah bergerak sejak hari pertama bencana terjadi pada akhir November 2025. Seluruh petugas TNI, Polri, Basarnas, BPBD terjun ke medan laga untuk mengevakuasi masyarakat terdampak banjir.

Teddy memaparkan, sejumlah logistik dan personel TNI, Polri, BNPB yang juga langsung dikerahkan ke lokasi bencana. Sejumlah alutsista juga langsung bergerak. Kemudian, tercatat lebih dari 50 ribu personel gabungan TNI, Polri, dan relawan berada di titik-titik bencana untuk memastikan evakuasi berjalan lancar.

"Saya pastikan, sejak hari pertama, detik pertama, pemerintah beserta warga sudah sama-sama berjuang keras. Seluruh petugas TNI, Polri, Basarnas, BNPB daerah, semuanya terjun ke medan laga di detik pertama tanpa kamera! Mereka bertaruh nyawa di bawah guyuran hujan dan di atas puncak gunung demi menyelamatkan saudara-saudara kita," kata Teddy dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025).

BNPB juga terus memperbaharui jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terus. Total terdapat 1.112 orang meninggal dunia dalam peristiwa itu hingga Selasa (23/12/2025).

"Rincian korban meninggal dunia per 23 Desember 2025. WIlayah Aceh 483 jiwa, Sumatra Utara 369 jiwa, dan Sumatra Barat 260 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam jumpa pers pada Selasa (23/12/2025).

Editorial Team