Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (tengah) menyampaikan sambutan pada acara do bersama di Silang Monas, Jakarta, pada 18 November 2017 (ANTARA FOTO/Angga Pratama)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (tengah) menyampaikan sambutan pada acara do bersama di Silang Monas, Jakarta, pada 18 November 2017 (ANTARA FOTO/Angga Pratama)

Jakarta, IDN Times - Menjelang Pilpres 2019, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gator Nurmantyo mendapat dukungan dari berbagai kelompok relawan, seperti Pro Gatot Nurmantyo (Progo), Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN), dan Relawan Presidium Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GNR).

1. Gatot apresiasi relawan pendukungnya

Default Image IDN

Gatot mengatakan dirinya tidak mengenal dan belum pernah bertemu secara langsung dengan para relawan pendukungnya.

"Saya bangga dan terima kasih karena jujur dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya tidak kenal dengan relawan-relawan tersebut. Tetapi saya dengar dan melihat di tiap provinsi ada, kabupaten ada, ini sangat luar biasa," kata Gatot di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (25/04).

2. Relawan diharap sabar menunggu pencalonannya

Default Image IDN

Relawan yang menginginkan Gatot untuk segera mendeklarasikan dirinya sebagai Capres dianggap terlalu terburu-buru. Mantan jenderal bintang empat ini mengatakan perlu dukungan dari partai politik untuk bisa maju sebagai calon presiden.

"Kan untuk jadi presiden sekarang ini dengan aturan undang-undang yang ada harus 20% kan (presidential threshold). Selama saya belum diangkat, saya kan gak bisa mengatakan saya maju dengan partai ini," terang Gatot.

3. Gatot siap maju di Pilpres 2019

Default Image IDN

Gatot mengatakan dirinya belum mendapat dukungan dari partai manapun. Namun ia tidak menampik apabila ada partai yang mau mengusungnya.

"Semua masih cair. Bahwa ketua partai adalah politikus ulung, mereka melihat situasi sampai menjelang Agustus nanti. Itu yang harus kita pahami. Semua lihat situasi, dan situasi bisa berubah. Karena politik yang tidak mungkin bisa jadi mungkin," tegas Gatot.

 

Editorial Team