Jakarta, IDN Times - Beberapa hari ini imigran dari beberapa negara seperti Afganistan dan Somalia memenuhi kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Menariknya, kedatangan mereka ke Indonesia tidak melalui jalur resmi.
Bahkan, pengakuan seorang imigran, dia secara sadar membayar USD9800 kepada agensi penyelundup orang, agar bisa masuk ke Indonesia.
“Aku bayar USD9800 ke agensi, kalau kalian mungkin nyebutnya people smuggling,” kata Muhammad Akram, pengungsi asal Afganisthan kepada IDN Times, di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (11/7).
Kemudian, bagaimana seharusnya pemerintah Indonesia menyikapi hal ini?