Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi serangan roket di Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Jakarta, IDN Times - Gejolak serangan Israel ke Gaza tidak hanya memakan korban jiwa masyarakat sipil.  Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyoroti bagaimana jurnalis yang bertugas di daerah tersebut yang turut menjadi korban. 

Laporan dari Committee to Protect Journalist hingga 3 November 2023, setidaknya sudah ada 36 jurnalis dan pekerja media yang tewas sejak serangan Israel ke Gaza.

“Kematian jurnalis dan pekerja media yang bertugas untuk menyampaikan laporan atas pembantaian warga sipil oleh tentara Israel merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak dapat diterima akal sehat karena bertentangan dengan prinsip dan spirit humanisme universal,” kata Ketua Umum PWI, Hendry Ch Bangun, dalam keterangannya, Sabtu (4/11/2023).

1. Jurnalis harus dilindungi saat meliput konflik

Demonstrasi Warga Gaza (pixabay.com/hosny salah)

Hendry mengatakan, jurnalis dan pekerja media sejatinya adalah salah satu entitas yang wajib dilindungi sebagaimana tercantum dalam hukum Humaniter Internasional. 

"Jurnalis yang bertugas di daerah konflik bersenjata dianggap sebagai warga sipil dan harus dilindungi dari serangan militer di daerah konflik," kata dia.

2. Lindungi jurnalis yang meliput konflik di Gaza

Ilustrasi pasukan Hamas (mfa.gov.il/Israel Ministry of Foreign Affairs)

Selain turut berduka dan berempati kepada keluarga jurnalis dan staf media yang menjadi korban tragedi di Gaza, PWI juga meminta para pihak yang terlibat dalam pertempuran di Gaza menahan diri dan harus melindungi jurnalis yang meliput.

3. Pertimbangkan langkah-langkah meminimalisir risiko

Ilustrasi pers (IDN TImes/Arief Rahmat)

PWI juga meminta pimpinan media dan jurnalis yang bertugas meliput konflik bersenjata di Gaza untuk membuat persiapan yang matang.

"Juga turut mempertimbangkan langkah-langkah untuk meminimalisir risiko agar tidak ada lagi korban jiwa di kalangan jurnalis dan staf media yang berjatuhan," kata dia.

Editorial Team