Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kemacetan di Jakarta. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Ilustrasi kemacetan di Jakarta. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal banyaknya warga Ibu Kota ke luar Jakarta, karena masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Riza mengatakan, hal itu merupakan konsekuensi dari kebijakan yang diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Memang itu suatu konsekuensi ya, makanya kita terus berkoordinasi dengan daerah-daerah sekitar Jakarta supaya bisa bersinergi positif," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/9/2020) malam.

1. Riza Patria akui ada warga keluar Jakarta

Wagub DKI Jakarta Riza Patria di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Riza mengakui banyak warga Jakarta yang pergi ke luar daerah seperti ke Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor. Menurut Riza, mereka yang ke luar Jakarta umumnya mencari makan.

"Karena daerah situ kan tidak menutup restoran seperti di Jakarta. Mal tidak ditutup seperti di Jakarta," jelas Riza.

2. Pemprov DKI Jakarta lakukan koordinasi

Wakil Gubernur Riza Patria dan Pimpinan DPRD DKI Jakarta (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra ini mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang berkoordinasi terkait banyaknya warga yang keluar Jakarta karena PSBB. Tujuannya, agar mendapat solusi yang terbaik.

"Kita sedang koordinasikan untuk mencari solusi yang terbaik," ujar Riza.

3. Hanya ada 11 sektor pekerjaan yang boleh beroperasi selama PSBB

ilustrasi bekerja (IDN Times/Dian Ayugustanty)

Pemprov DKI Jakarta memutuskan kembali menerapkan masa PSBB sejak Senin, 14 September 2020. Alasannya, angka kasus COVID-19 di Jakarta terus melonjak sementara ketersediaan tempat rumah sakit semakin menipis.

Selama PSBB, ada sejumlah hal yang dibatasi. Sebagai contoh, hanya ada 11 sektor pekerjaan yang boleh beroperasi dengan menerapkan pembatasan sementara, sisanya harus bekerja dari rumah. Kemudian restoran hingga kafe tidak boleh menerima pelanggan mengonsumsi di tempat.

Editorial Team