Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
1000968770.jpg
Event parade kostum budaya Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 digelar, Sabtu (12/7/2025). Acara dibuka dengan doa bersama untuk korban KMP Tunu Pratama Jaya. (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Intinya sih...

  • Mayoritas peserta BEC 2025 mengenakan pakaian hitam sebagai bentuk duka cita.

  • Doa-doa dipanjatkan untuk korban dan keluarga yang ditinggalkan, serta penghargaan disampaikan kepada tim SAR gabungan.

  • Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka BEC 2025, serta memberikan santunan pada keluarga korban asal Jatim.

Jakarta, IDN Times - Event parade kostum budaya Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 kembali digelar, Sabtu (12/7/2025).

Pagelaran yang masuk dalam kalender pariwisata nasional Kharisma Event Nusantara (KEN) itu dibuka dengan doa untuk para korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali sebelas hari lalu.

1. Mayoritas peserta mengenakan pakaian hitam sebagai bentuk duka cita

Event parade kostum budaya Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 digelar, Sabtu (12/7/2025). Acara dibuka dengan doa bersama untuk korban KMP Tunu Pratama Jaya. (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Dalam BEC tahun ini, para penonton, undangan, dan panitia mengenakan mayoritas pakaian hitam-hitam. Busana tersebut sekaligus sebagai bentuk duka cita masyarakat Banyuwangi atas tragedi itu.

"Sebelum memulai sambutan, saya mengajak, mari kita tundukkan kepala sejenak untuk mengirimkan doa dan rasa bela sungkawa kepada para masyarakat yang terkena musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Para penonton, undangan, hingga peserta pun mengheningkan cipta. Mereka berdoa agar korban-korban meninggal KMP Tunu Pratama Jaya mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Serta agar para keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, serta keikhlasan.

"Semoga doa-doa yang kita lantunkan pada hari, mudah-mudahan menjadi doa baik bagi para korban yang wafat. Dan menjadi doa baik pula bagi keluarga yang ditinggalkan," kata Ipuk.

Ia juga mengajak seluruh hadirin untuk berdoa agar ada titik terang untuk para korban yang hingga kini belum ditemukan.

2. Doa dan apresiasi kepada tim SAR gabungan

Rescuer melakukan operasi SAR penumpang KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali (Dok.IDN Times/istimewa)

Doa juga terpanjatkan untuk para tim SAR gabungan yang sudah bekerja salama sebelas hari. Ipuk berharap, proses pencarian akan selalu dilancarkan.

"Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para petugas SAR, para relawan, TNI, Polri, dan teman-teman lain yang terlibat dalam pencarian korban dari kapal KMP Tunu," ujar dia.

Ajakan untuk berdoa bersama juga disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang hadir dan membuka  BEC 2025. Khofifah mengajak para hadirin untuk membaca Surah Alfatihah yang ditujukan kepada para korban meninggal KMP Tunu Pratama Jaya.

"Tadi saya bertemu dengan para ahli waris korban di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Saya menyampaikan duka cita kami kepada mereka. Semoga amal para korban diterima, khilafnya diampuni, dan keluarganya diberi kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa," kata Khofifah.

3. Digelar dengan tema Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual

Event parade kostum budaya Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 digelar, Sabtu (12/7/2025). Acara dibuka dengan doa bersama untuk korban KMP Tunu Pratama Jaya. (Dok. Pemkab Banyuwangi)

Sebelum menghadiri BEC, Khofifah didampingi Forkopimda Banyuwangi menyambangi keluarga korban di Pelabuhan Ketapang. Khofifah juga memberikan santunan pada keluarga korban asal Jatim. 

BEC tahun ini digelar dengan mengangkat tema Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual. Tema itu bercerita tentang fase-fase kehidupan masyarakat Suku Osing, suku asli Banyuwangi. Fase kulai dari sebelum lahir hingga meninggal dunia. (WEB)

Editorial Team