Anggota Bawaslu RI, Puadi (dok. Humas Bawaslu)
Sebelumnya, Bawaslu buka suara soal munculnya ajakan dari kepala daerah hingga putra Presiden Joko "Jokowi" Widodo, untuk memilih PDIP dan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.
Adapun sejumlah kepala daerah yang merupakan kader PDIP, mengajak masyarakat untuk memilih PDIP dan Ganjar. Dua kepala daerah di antaranya yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Terkait hal tersebut, anggota Bawaslu RI Puadi menuturkan, pihaknya menunggu informasi awal atas berbagai hasil pengawasan yang dilakukan jajarannya. Penanganan dugaan pelanggaran pemilu di Bawaslu sendiri masuk melalui dua jalur, yakni temuan dari jajarannya dan laporan masyarakat.
"Yang jelas, pintu masuk penanganan pelanggaran di Bawaslu itu ada dua, temuan dan laporan. Kita tunggu informasi awal, hasil pengawasan Bawaslu, tetap Bawaslu konsisten melakukan pengawasan," ucap dia kepada awak media di kawasan Jakarta Utara, Senin (28/8/2023).
Puadi lantas menjelaskan, saat ini belum memasuki tahapan kampanye. Sehingga pengawasan yang dilakukan Bawaslu masih dalam tahapan sosialisasi bukan kampanye.
"Jika ada dugaan pelanggaran, ini tahapan kampanye saja belum. Aktivitas-aktivitas apakah yang diperintahkan itu mereka sebagai bakal calon atau tidak, bakal calon apakah sudah termasuk atau belum. Kita tetap, pasca-penetapan parpol peserta pemilu kita konsisten hanya mengawasi sosialisasi partai politik," ucap dia.
Puadi menegaskan, pihaknya konsisten melakukan pengawasan terhadap jalannya proses tahapan pemilu. Terkait video ajakan pilih PDIP dan Ganjar itu, Bawaslu akan mengidentifikasi lebih lanjut.
"Ya kita akan lihat dulu. Kita tetap konsisten melakukan pengawasan. Kita bisa lihat, ada ga potensi-potensi pelanggaran administrasi, etik, pelanggaran terhadap UU lainnya, kalau itu bukan ranah Bawaslu bisa kita rekomendasikan. Ada satu kewenangan yang bukan merupakan kewenangan Bawaslu," tutur dia.