Jakarta, IDN Times – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kembali menemukan data ganda lebih dari 1 juta pemilih. Data ganda tersebut ditemukan di 285 kabupaten/kota.
Dari 91.001.344 pemilih yang terhimpun, ditemukan kegandaan sebanyak 1.013.067 data. Hasil dari analisis kegandaan tersebut ditemukan berdasarkan pada elemen Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama hingga tanggal lahir.
“Ketiga elemen tersebut menjadi basis kegandaan dengan menggabungkan seluruh dalam lingkup kabupaten/kota,” ujar Ketua Bawaslu, Abhan.