Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, di awal peristiwa Siti sempat dilanda stres. Perempuan 29 tahun yang sempat bekerja sebagai terapis di Negeri Jiran, masih menganggap apa yang menimpanya bagian dari program reality show yang ia ikuti.
Seperti yang telah diberitakan secara luas, Siti mengaku didekati oleh beberapa orang yang mengaku berasal dari Jepang. Mereka menawarkan perempuan asal Serang itu untuk ikut dalam acara reality show. Acara tersebut dilakukan di Bandara Kuala Lumpur Internasional (KLIA 2).
Siti dan Doan, warga negara Vietnam, dilatih untuk menutup sebagian wajah seorang pria dengan sapu tangan. Tak berapa lama pria yang jadi sasaran itu -belakangan diketahui Kim Jong-nam- ditemukan tak bernyawa.
"Saat itu, Siti masih berpikir semua bagian dari prank (acara reality show) itu. Dia bahkan sempat bertanya ke kami, "orang itu beneran meninggal?" ujar Iqbal Minggu (10/3) malam menirukan suara Siti ketika ditemui di penjara.
Dari situ, Siti terlihat gusar karena sebelumnya tidak pernah terlibat kasus pembunuhan.