Jakarta, IDN Times - Penyerangan yang menimpa Jemaah Ahmadiyah di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mendapat kecaman dari berbagai pihak. Kasus ini menambah jumlah kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia.
Kasus ini bukan pertama kali dialami Jemaah Ahmadiyah. Jemaah Ahmadiyah Lombok Timur pada 2017 juga sempat mengalami penyerangan di kecamatan berbeda. Dalam kasus penyerangan kali ini, mayoritas yang menjadi korban adalah perempuan dan anak-anak.
Yendra Budiana selaku Sekretaris Pers Pengurus Besar Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) mengatakan, yang menjadi korban penyerangan kali ini ada 12 perempuan, empat laki-laki, dan 12 anak-anak.
Dalam konferensi pers yang dilakukan perwakilan JAI bersama Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan Setara Institute di kantor Komnas Perempuan hari ini, Senin (21/5), diputarkan rekaman yang berisi pernyataan korban di Lombok Timur. Identitas korban dirahasiakan.