Ilustrasi penanganan pasien virus corona. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Sementara, dokter spesialis paru Rumah Sakit Pusat Pertamina dr Maydie Esfandiary, Sp.P mengakui, memakai pakaian APD lengkap mulai hazmat, kacamata google, pelindung dan sepatu boot selama berjam-jam sangat berat. Apalagi ia harus menggunakan dua lapis hazmat.
"Memakainya juga gak mudah loh, belum lagi rasanya aduh panas banget berasa sauna pokoknya. Kebayang yang perawat yang berjam-jam memakai, dan nih ini sudah satu bulan lebih memakai ini pingin rasanya terbebas," kata dia.
Dokter Maydie mengakui kondisi saat ini rentan dan membuat tenaga medis stres, apalagi hampir setiap hari mengenakan pakaian hazmat. Untuk meredam stres, dia bersama rekan sejawatnya saling menguatkan dan mendoakan.
"Mungkin satu-satunya jalan yang bikin seneng saat ini adalah makan ya, makan yang enak, alhamdulillah kami juga difasilitasi rumah sakit, namun ada juga beberapa perawat-perawat yang main Tiktok untuk menghilangkan kejenuhan, joget-joget sendiri, yang paling kasihan adalah perawat karena mereka yang berhadapan langsung," papar dia.