Suasana Aneh Menyelimuti Rumah Enno Farihah di Malam Kematiannya

Kekuatan firasat seorang ibu terhadap anaknya memang tidak perlu diragukan lagi. Hal inilah yang terjadi pada ibunda Enno Farinah. Sebelum meninggal, Mahfudo, ibu kandung dari Enno sempat memiliki firasat-firasat yang aneh dari hari-hari biasanya. Perempuan paruh baya ini merasakan aura aneh menyelimuti kediamannya. Keanehan ini terjadi sebelum mendengar kabar kematian buah hatinya.
Menurut Mahfudoh, pada malam pemerkosaan dan pembunuhan Enno Farinah, suasana di rumahnya mendadak sepi. Meski merasa ada keanehan pada malam pembunuhan Eno Farihah tersebut, Mahfudoh tidak berpikir bahwa ada sesuatu yang akan terjadi pada anaknya.
Dilansir Tempo.co, Mahfudoh pun langsung berangkat menuju ke rumah sakit tempat jenazah Enno Farinah diotopsi. Awalnya, Mahfudoh mengira anaknya meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Namun, Mahfudoh baru tahu jika anaknya menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan sadis saat tiba di rumah sakit.
Sang ibu juga mengatakan bahwa Enno adalah anak baik- baik. Bahkan pacaran saja belum pernah. Sungguh sangat kejam apa yang dilakukan oleh pelaku terhadap Eno. Enno Farinah dibunuh secara sadis oleh tiga pelaku, yakni Rahmat Arifin, Imam dan siswa SMP berinisial RA (15). Pelaku membunuh Enno Farinah dengan menusukkan gagang cangkul ke dalam kemaluan korban hingga tembus ke bagian hati dan paru-paru Enno Farinah. Foto CT Scan gagang cangkul terlihat merusak alat vital, paru dan merobek hati Enno Parinah.
Kematian adalah misteri yang susah ditebak.
Kematian adalah misteri yang tidak dapat ditebak. Setiap orang tahu bahwa kematian akan menjemput, namun tidak ada yang tahu bagaimana dan kapan hal tersebut akan terjadi. Seperti halnya kehidupan, kematian adalah hal yang tidak kalah misterius.
Banyak yang sulit untuk meneliti bagaimana dan mengapa suatu firasat muncul, tapi fenomena ini sangat sering muncul dalam kehidupan kita sehari-hari. Andai saja kita bisa mengetahui rahasia firasat kematian ini, tentu saja itu akan sangat berguna untuk mencegah berbagai bencana yang mungkin akan timbul. Dalam hal ini, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, mengatakan, sejak dirinya menjadi polisi dan menangani kasus pembunuhan, kasus Enno yang paling sadis.