Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto (Dok. BNPB)
Perkantoran, sekolah, dan kampus hingga kini masih menyetop aktivitas tatap muka selama PSBB. Para karyawan, siswa, dan mahasiswa melakukan tanggung jawab mereka secara online.
Pembatasan demi social distancing dan physical distancing ini diterapkan di sejumlah daerah untuk menekan laju penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) di Tanah Air.
Juru bicara khusus pemerintah untuk penanganan virus corona, dr. Achmad Yurianto, mengatakan kasus positif virus corona di Indonesia kembali bertambah. Per Sabtu (18/4), jumlahnya mencapai 6.248. Data tersebut terhitung sejak 17 April 2020 pukul 12:00 WIB hingga 18 April 2020 pukul 12:00 WIB.
“Ada 325 kasus baru sehingga menjadi 6.248 kasus,” ujar pria yang akrab disapa Yuri itu ketika memberikan keterangan pers di Graha BNPB dan disiarkan secara daring melalui channel YouTube pada sore ini.
Yuri menyampaikan pasien yang meninggal akibat virus corona di Indonesia juga meningkat. "Bertambah 15 orang sehingga kasus meninggal menjadi 535,” katanya.
Ia juga menjelaskan jenazah dari kasus meninggal tidak akan menularkan virus corona. Sebab, pemakamannya dilakukan oleh orang-orang terlatih dan sesuai protokol.
"Ketentuan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan, oleh organisasi profesi, ketentuan yang dibuat oleh Kementerian Agama, oleh organisasi Majelis Ulama Indonesia mengatakan tidak ada alasan untuk menolak jenazah," ujarnya.
Lalu, Yuri juga menyampaikan perkembangan terkait pertambahan 59 kasus pasien COVID-19 yang berhasil sembuh. Dengan penambahan itu, maka jumlah pasien yang sembuh mencapai 631 orang.
"Untuk pasien sembuh bertambah sebanyak 24 orang sehingga total 631,” kata Yuri.
Yuri menjelaskan, pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh telah benar-benar bebas dari virus tersebut. Sehingga, tidak perlu lagi muncul kekhawatiran tentang pasien sembuh dapat menularkan COVID-19.