Jakarta, IDN Times - Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Kaharuddin, menyayangkan fokus dan tuntutan aksi demo 11 April 2022 lalu justru tertutup peristiwa pengeroyokan Dosen Universitas Indonesia Ade Armando.
Kaharuddin menduga ada skenario untuk menutupi fokus dan tuntutan mahasiswa yang sudah diterima, meski belum menang. Dalam demo kemarin, mahasiswa meminta jaminan kepada parlemen agar menghentikan upaya amandemen UUD 1945, khususnya pasal yang mengatur pembatasan jabatan presiden.
Ketika berunjuk rasa di depan gedung DPR pada Senin lalu, mahasiswa dari aliansi BEM SI menuntut agar ditemui pimpinan DPR. Bila tuntutan tersebut tak dipenuhi, maka mereka tak akan beranjak dari gedung parlemen.
Apakah mahasiswa sudah puas ketika tuntutannya diterima pimpinan DPR?