Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi saat berbincang santai dengan tim IDN Times di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (25/11/2022). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, buka suara terkait BEM KM Universitas Gadjah Mada (UGM) yang memberi label kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai alumnus paling memalukan. Ari mengatakan kritik dan pujian adalah hal yang biasa di negara demokrasi.

"Dalam negara demokrasi, yang namanya kritik, yang namanya pujian dan kepercayaan (trust) terhadap penyelenggara negara adalah hal yang wajar," ujar Ari dalam keterangannya, dikutip Senin (11/12/2023).

1. Puas dan tidak puas dalam menilai kinerja pemerintah adalah hal yang wajar

Presiden Jokowi saat berbincang santai sambil menyantap bakso dengan tim IDN Times di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (25/11/2022). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Dalam kesempatan itu, Ari menyebut puas dan tidak puas dalam menilai kinerja pemerintah adalah hal yang wajar.

"Coba cek saja penilaian lembaga-lembaga survei terhadap kinerja presiden. Juga bisa cek aktivitas presiden yang lebih sering turun ke lapangan, mendengarkan suara masyarakat," ucap dia.

Lebih lanjut, Ari mengatakan, pujian dan kritik menjadi "vitamin" bagi pemerintah untuk meningkatkan kinerja. Sehingga, perbaikannya dirasakan oleh masyarakat.

"Upaya menarik perhatian, membangun opini di tengah kontestasi politik (pemilu) dengan kepentingan politik elektoral juga sah-sah saja. Tapi, semua opini itu harus diuji dengan argumentasi, dengan fakta, dengan bukti," katanya.

2. BEM KM UGM kecewa kepada Jokowi

Editorial Team

Tonton lebih seru di